7 Nov 2011

Sahabat itu Semangat


Sahabat itu Semangat
Karya: Kevin Chandra S


Waktu menunjukan pukul 7 pagi, namun Ian belum juga berangkat sekolah,aku heran sekali kenapa dia belum datang..tiba tiba ''tok tok tok!!'' suara pintu yang sepertinya mau ada orang masuk ke kelas ''ya masuk'' kata Pak Guru,tak di sangka ternyata itu Ian,terilhat dia sangat panik sambil ngos ngos an dia meminta maaf kepada Pak Guru ''Nghh Nghh Maaf pak saya terlambat,saya tadi lupa memakai sabuk.jadinya saya pulang lagi ke rumah'' cukup  kaget aku dengar kata kata itu,soalnya jarak rumah dia ke sekolah sangat jauh..sekitar 1 jam dengan berjalan kaki 'Ya sudah silahkan Duduk'.Ian duduk di sebelahku,sambil mengelap peluh aku bertanya pada Ian 'Heh,apa benar kamu balik ke rumah cuma gara gara sabuk?' 'ssst,diam ya Van!sebenarnya tadi aku itu salah seragam,jadinya aku balik lagi' kata Ian dengan paniknya.'Astaga,kamu masih kecil udah kaya kakek kakek aja..makanya minum baygon!hahaha' candaku 'Kejamnyah kau'.Akhirnya aku dan Ian mengikuti pelajaran seperti biasa,dengan serius dan tekun
'Teeeeeeet Teeeeeeet!' ah suara indah bagiku,ya itulah bel istirahat..dan itu tanda saatnya aku menabung di kantin hahahha 'Ian!yok ke kantin!aku laper nih!' ajaku kepada Ian 'Kamu sih apa yang ngga laper,badan ceking makan banyak!' ledek Ian 'Halah,kaya kamu ngga ceking!yaudah yuk ah,cuss ke kantin' ,sesampainya di kantin,seperti biasa Ian ke tukang Siomay,aku ke Tukang Mpek Mpek. 'Revan!yuk balik ke kelas!' teriaknya 'Tunggu ya!ini bakulnya lagi BM sih!jadinya aku lama di jualinya!' 'Yoi!aku padamu pokoknya hahaha!' .Setelah pempek sudah di tanganku kita balik ke kelas,karena berlari aku terjatuh 'Gedebuk!' untung saja kacamataku ga pecah,dengan sigap Ian langsung menolongku 'Revan Revan kalo jalan itu liat liat,jadi ga nyium lapangan hahaha' kata Pak Tomo yang sedang makan bakso 'hehehe,iya pak' sahutku malu.Kami langsung masuk ke kelas,karena sebentar lagi bel aku dan Ian makanya tergesa gesa,sampai sampai Ian tersedak,lucu sekali mukanya,konyol.
Oh Iya kalian pasti belum kenal sama Ian kan?kenalin nih sahabatku yang paling baik IAN NUR AZIZI tuh namanya,kalo namaku Revan Putra,aku sama Ian sahabatan baru sebentar..tapi entah kenapa aku dan Ian langsung akrab.Ian memang pindahan dari Lampung,karena itu kalau dia ngomong pasti bikin ketawa karena logat yang kental.Ian itu orangnya sangat baik,care,pokoknya ah enak deh di jadiin sahabat!hehehe.
Semuanya berawal dari sini,saat Ian mempunyai seorang pacar,Yap!semenjak itu Ian jadi berubah drastis.Jika seperti biasa Ian selalu sms aku kalau pulang sekolah,sekarang boro boro sms,aku sms aja gak pernah di bales.Aku sangat sedih,melebihi apapun pokoknya.Ian sekarang sudah sangat amat berbeda dari Ian yang ku kenal.Mulai hari itu aku dan Ian seperti ada jarak yang sangat jauh,yang tadinya sangat dekat seperti saudara,sekarang menjadi seperti bintang dengan bumi.Hingga pada akhirnya aku jatuh sakit,ya aku kena Tifus stadium 3.Entah kenapa semenjak kejadiann antara aku dan Ian,aku sering sekali drop,sungguh aku tak kuat untuk menghadai semua ini,dan seperti perkiraanku di saat teman sekelasku menengoku di rumah sakit Ian tak ikut,Ya Tuhan salah apa aku,di saat aku terkapar di rumah sakit sahabatku sendiri tak menengoku,sakit rasanya.Hari demi hari keadaanku semakin melemah,entah seperti apa keadaan tubuhku sekarang, ‘Dok,kapan aku sembuh?’ tanyaku penuh harapan,dengan sabar dokter berkata ‘Sebentar lagi,tenang saja’ walaupun aku sedikit tak percaya dengan kata-kata dokter,paling tidak itu kuanggap sebagai kata kata motivasi untuku.
Hingga pada akhirnya seseorang yang ku tunggu- tunggu datang juga,Ian datang menjenguku dengan membawa bingkisan dia menghampiriku dan bertanya ‘Gimana Van keaadanmu?sudah mendingan kah?’ ‘Ya beginilah keadaanku sekarang’ jawabku lemas ‘Semoga cepat sembuh ya,oh iya,maaf aku baru bisa jenguk aku sibuk belakangan ini’ ‘Oh iya Ian,gapapa kok hehehe’ entah berapa lama aku dan Ian berbincang,perbincangan kami mencangkup semua kenangan indah tentang kami.Akhirnya Ian pun berpamitan untuk pulang.
Setelah kedatangan Ian keadaanku mulai membaik,entah kenapa bisa begini,sampai akhirnya aku sembuh dan di perbolehkan pulang oleh dokter,betapa senangnya hatiku.Setelah itu aku menjalani hidup normal dan bermain lagi bersama sahabatku Ian,dan aku akhirnya bisa memetik hikmah dari semua kejadian ini bahwa Sahabat adalah suatu semangat yang murni.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar