Sahabat itu Semangat
Karya: Kevin Chandra S
Karya: Kevin Chandra S
Waktu menunjukan
pukul 7 pagi, namun Ian belum juga berangkat sekolah,aku heran sekali kenapa
dia belum datang..tiba tiba ''tok tok tok!!'' suara pintu yang sepertinya mau
ada orang masuk ke kelas ''ya masuk'' kata Pak Guru,tak di sangka ternyata itu
Ian,terilhat dia sangat panik sambil ngos ngos an dia meminta maaf kepada Pak
Guru ''Nghh Nghh Maaf pak saya terlambat,saya tadi lupa memakai sabuk.jadinya
saya pulang lagi ke rumah'' cukup kaget
aku dengar kata kata itu,soalnya jarak rumah dia ke sekolah sangat
jauh..sekitar 1 jam dengan berjalan kaki 'Ya sudah silahkan Duduk'.Ian duduk di
sebelahku,sambil mengelap peluh aku bertanya pada Ian 'Heh,apa benar kamu balik
ke rumah cuma gara gara sabuk?' 'ssst,diam ya Van!sebenarnya tadi aku itu salah
seragam,jadinya aku balik lagi' kata Ian dengan paniknya.'Astaga,kamu masih kecil udah
kaya kakek kakek aja..makanya minum baygon!hahaha' candaku 'Kejamnyah kau'.Akhirnya aku dan Ian mengikuti
pelajaran seperti biasa,dengan serius dan tekun
'Teeeeeeet Teeeeeeet!' ah suara indah bagiku,ya
itulah bel istirahat..dan itu tanda saatnya aku menabung di kantin hahahha 'Ian!yok ke kantin!aku laper
nih!' ajaku kepada Ian 'Kamu
sih apa yang ngga laper,badan ceking makan banyak!' ledek Ian 'Halah,kaya kamu ngga ceking!yaudah
yuk ah,cuss ke kantin' ,sesampainya
di kantin,seperti biasa Ian ke tukang Siomay,aku ke Tukang Mpek Mpek. 'Revan!yuk balik ke kelas!'
teriaknya 'Tunggu ya!ini
bakulnya lagi BM sih!jadinya aku lama di jualinya!' 'Yoi!aku padamu pokoknya
hahaha!' .Setelah
pempek sudah di tanganku kita balik ke kelas,karena berlari aku terjatuh
'Gedebuk!' untung saja kacamataku ga pecah,dengan sigap Ian langsung menolongku
'Revan Revan kalo jalan itu liat liat,jadi ga nyium lapangan hahaha' kata Pak
Tomo yang sedang makan bakso 'hehehe,iya
pak' sahutku malu.Kami
langsung masuk ke kelas,karena sebentar lagi bel aku dan Ian makanya tergesa
gesa,sampai sampai Ian tersedak,lucu sekali mukanya,konyol.
Oh Iya kalian pasti belum kenal sama Ian kan?kenalin
nih sahabatku yang paling baik IAN NUR AZIZI tuh namanya,kalo namaku Revan
Putra,aku sama Ian sahabatan baru sebentar..tapi entah kenapa aku dan Ian
langsung akrab.Ian memang pindahan dari Lampung,karena itu kalau dia ngomong pasti
bikin ketawa karena logat yang kental.Ian itu orangnya sangat
baik,care,pokoknya ah enak deh di jadiin sahabat!hehehe.
Semuanya berawal dari sini,saat Ian mempunyai
seorang pacar,Yap!semenjak itu Ian jadi berubah drastis.Jika seperti biasa Ian selalu sms aku kalau
pulang sekolah,sekarang boro boro sms,aku sms aja gak pernah di bales.Aku
sangat sedih,melebihi apapun pokoknya.Ian sekarang sudah sangat amat berbeda
dari Ian yang ku kenal.Mulai hari itu aku dan Ian seperti ada jarak yang sangat
jauh,yang tadinya sangat dekat seperti saudara,sekarang menjadi seperti bintang
dengan bumi.Hingga pada akhirnya aku jatuh sakit,ya aku kena Tifus stadium 3.Entah
kenapa semenjak kejadiann antara aku dan Ian,aku sering sekali drop,sungguh aku
tak kuat untuk menghadai semua ini,dan seperti perkiraanku di saat teman
sekelasku menengoku di rumah sakit Ian tak ikut,Ya Tuhan salah apa aku,di saat
aku terkapar di rumah sakit sahabatku sendiri tak menengoku,sakit rasanya.Hari
demi hari keadaanku semakin melemah,entah seperti apa keadaan tubuhku
sekarang, ‘Dok,kapan aku sembuh?’ tanyaku penuh harapan,dengan sabar dokter
berkata ‘Sebentar lagi,tenang saja’ walaupun aku sedikit tak percaya dengan
kata-kata dokter,paling tidak itu kuanggap sebagai kata kata motivasi untuku.
Hingga pada
akhirnya seseorang yang ku tunggu- tunggu datang juga,Ian datang menjenguku
dengan membawa bingkisan dia menghampiriku dan bertanya ‘Gimana Van
keaadanmu?sudah mendingan kah?’ ‘Ya beginilah keadaanku sekarang’ jawabku lemas
‘Semoga cepat sembuh ya,oh iya,maaf aku baru bisa jenguk aku sibuk belakangan
ini’ ‘Oh iya Ian,gapapa kok hehehe’ entah berapa lama aku dan Ian
berbincang,perbincangan kami mencangkup semua kenangan indah tentang
kami.Akhirnya Ian pun berpamitan untuk pulang.
Setelah
kedatangan Ian keadaanku mulai membaik,entah kenapa bisa begini,sampai akhirnya
aku sembuh dan di perbolehkan pulang oleh dokter,betapa senangnya
hatiku.Setelah itu aku menjalani hidup normal dan bermain lagi bersama
sahabatku Ian,dan aku akhirnya bisa memetik hikmah dari semua kejadian ini
bahwa Sahabat adalah suatu semangat yang murni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar